Pada blog ini saya menyediakan kategori yang free dan ada juga mengeluarkan sedikit biaya....skripsi, tesis, dan juga TA yang lengkap dengan isinya. Bagi anda yang mau sedikit ngeluarin doku buat skripsi, TA, Tesis.
Email:
fladjah@gmail.com
YM: fladjah
Untuk bahan-bahan yang belum tersedia disini bisa email or telp/sms dengan mengirimkan Judul atau mungkin bahan yang berkaitan

PERILAKU VOTING MASYARAKAT ATONI METO

Jumat, 04 Desember 2009

(Sebuah Analisis Terhadap Perilaku Voting Masyarakat Atoni Meto di Kecamatan Mollo Selatan, Mollo Utara dan Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur pada Pemilu 1997, 1999 dan 2004)

Intisari

Perubahan sistem kepartaian dari hegemoni ke multi partai telah membuka peluang bagi kompetisi diantara partai politik untuk menjaring massa. Perubahan sistem politik yang terjadi saat ini, pada kenyataannya belum membawa perubahan yang berarti pada orientasi politik masyarakat Atoni Meto pada suku Mollo di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang masih dominan memilih partai Golkar. Oleh karena itu untuk mengkaji lebih jauh fenomena tersebut maka fokus dalam penelitian ini dibatasi dalam tiga persoalan pokok yaitu faktor-faktor apa yang mempengaruhi orang Atoni Meto di suku Mollo sehingga cenderung memilih Golkar dalam pemilu, bagaimana pola pergeseran identifikasi kepartaian pada orang Atoni Meto di suku Mollo pada pemilu 1997, 1999 dan 2004 serta bagaimana bentuk perilaku voting orang Atoni Meto di suku Mollo pada pemilu 1997, 1999 dan 2004. Variabel penjelas yang digunakan untuk menjelaskan fenomena ini adalah identifikasi kepartaian, hubungan patron-klien dan dominasi Negara.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (grounded) dan kuantitatif (survey). Metode grounded diterapkan untuk membuat deskripsi dan penjelasan tetang gejala sosial yang merupakan pengembangan konsep dan kategori perilaku. Sedangkan metode survey ditujukan untuk melakukan kuantifikasi terhadap gejala empiris dan aktifitas objek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden yang berada di kecamatan Mollo Utara, Mollo Selatan dan Fatumnasi serta melakukan wawancara mendalam kepada nara sumber yang dianggap bekompeten dengan permasalahan yang diteliti. Analisa data dilakukan dengan cara membuat tabulasi silang untuk mengetahui pengaruh antar variabel, kemudian melakukan uji statistik chi square.


Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi sehingga orang Atoni Meto selalu memilih Golkar dalam pemilu adalah identifikasi kepartaian, hubungan patron-klien dan dominasi Negara. Namun dari ketiga variabel ini, faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku voting Atoni Meto adalah pola hubungan patron-klien. Hubungan patron-klien merupakan variabel utama dalam pembentukan perilaku politik individu Atoni Meto karena tokoh panutan utama masyarakat Atoni Meto yaitu usif yang merupakan agen utama dalam pembentukan nilai politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan dalam masyarakat sehingga usif merupakan intervening variabel yang berfungsi sebagai penerjemah antara identifikasi kepartaian dan dominasi Negara terhadap perilaku voting.
Sedangkan pola pergeseran identifikasi kepartaian orang Atoni Meto disuku Mollo pada pemilu 1997, 1998 dan 2004 dapat diketahui dari pertama, pergeseran identifikasi elit Atoni Meto ke partai lain sehingga dengan sendirinya pergeseran tersebut diikuti oleh masyarakat Atoni Meto yang secara politik, ekonomi dan sosial budaya memiliki ketergantungan terhadap tokoh panutan. Kedua, perubahan sistem kepartaian dari bentuk satu partai ke multi partai juga mempengaruhi orientasi politik masyarakat Atoni Meto.
Perilaku voting individu Atoni Meto sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh factor lingkungan sosial politik masyakat Atoni Meto yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan tokoh panutan usif yang merupakan agen utama pembentuk nilai politik, disamping dipengaruhi pula oleh keberadaan tokoh panutan usif yang merupakan agen utama pembentuk nilai politik, disamping dipengaruhi oleh sistem politik aliran yang saat ini berkembang dengan baik di Indonesia.
Kata Kunci : Perilaku voting Atoni Meto dipengaruhi oleh budaya patron-klien

Selengkapnya...

MORFOKONSERVASI BENTANG LAHAN KARST TUBAN KABUPATEN TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geomorfologi adalah studi tentang betuklahan dan proses-proses yang bekerja padanya serta menyelidiki kaitan antara bentuklahan dan proses-proses tersebut mengenai penyebaran keruangannya (Zuidam,1983).
Dari definisi tersebut di atas pada dasarnya geomorfologi mempunyai empat lingkup studi sebagaimana tersebut di bawah ini :

  • Studi tentang bentuklahan,
  • Studi mengenai proses-proses yang mempunyai kecenderungan merubah bentuklahan,
  • Studi morfokronologi, dan
  • Studi bentuklahan dalam hubungannya dengan penyebaran keruangan.
Obyek utama dari kajian geomorfologi adalah bentuklahan. Melihat sangat kompleknya bentanglahan yang ada dipermukaan bumi maka disederhanakan ke dalam unit-unit bentuklahan . Seperti dikemukakan oleh Verstappen (1985) bahwa ada sembilan unit bentuklahan berdasarkan genesanya. Salah satunya adalah bentuklahan asal proses solusional (karst).
Di daerah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dijumpai bentanglahan karst yang masih merupakan rangkaian dari Perbukitan Rembang. Litologi penyusun perbukitan ini terdiri dari beberapa batuan sedimen yang berumur Plestosen Atas terdiri dari batu gamping yang mempunyai pengaruh dalam topografi (Pannekoek, 1959).
Selama ini masih belum ada yang meneliti mengenai morfokonservasi bentanglahan karst, untuk itu menarik untuk diteliti. Daerah Karst Tuban memiliki beberapa kekhasan, kekhasan tersebut dapat diterangkan seperti berikut.


Seperti disebutkan di atas bahwa perbukitan karst di Tuban merupakan rangkaian dari Perbukitan Rembang. Morfologi karst ini berketinggian antara 50 – 400 m di atas muka laut, dicirikan oleh perbukitan kasar dan terjal, dolina, gua-gua dan sungai bawah tanah. Satuan ini menempati bagian terbesar. Daerah Perbukitan Rembang terdiri dari sejumlah igir yang berarah kurang lebih timur-barat, puncak yang datar dari igir-igir ini terdapat di tuban yang terdiri dari batuan kapur karang. Pannekoek (1939) menjelaskan bahwa tipe topografi yang khusus di bukit Rembang yaitu alur-alur sungai belum dapat memotong lipatan batuan kapur “carapace”. Dalam hal lain di sana terdapat suatu dataran miring dari batuan gamping (plato) dengan memiliki karst topografi, kerucut-kerucut kubah karst, lembah kering, goa-goa, dan lain-lain.
Next............
Selengkapnya...