Pada blog ini saya menyediakan kategori yang free dan ada juga mengeluarkan sedikit biaya....skripsi, tesis, dan juga TA yang lengkap dengan isinya. Bagi anda yang mau sedikit ngeluarin doku buat skripsi, TA, Tesis.
Email:
fladjah@gmail.com
YM: fladjah
Untuk bahan-bahan yang belum tersedia disini bisa email or telp/sms dengan mengirimkan Judul atau mungkin bahan yang berkaitan

Kumpulan Abstraksi Tesis

Senin, 07 Desember 2009

PENGATURAN HUKUM KREDITOR PREFEREN DALAM UNDANG- UNDANG KEPAILITAN

Penelitian mengenai Pengaturan Hukum Kreditor Preferen Dalam Undangundang Kepailitan di Kota Makassar merupakan penelitian yuridis empiris yang bertujuan untuk mengetahui perlindungan terhadap kedudukan kreditor preferen menurut Undang- undang No. 4 Tahun 1998 dan Undang- undang Nomor 37 Tahun 2004 dan untuk mengetahui hak- hak debitor dan perlindungan debitor yang harta pailitnya telah dilelang sebelum adanya putusan pengadilan yang berkekuatan tetap.
Data yang dicari dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian lapangan melalui wawancara serta data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Kemudian data- data tersebut dianalisis dengan metode kualitatif yaitu dianalisis secara keseluruhan sehingga akan diperoleh jawaban atas rumusan permasalahan dalam penelitian ini. Setelah dilakukan analisis terhadap data- data penelitian, dapat diketahui bahwa pengaturan hukum kreditor preferen dalam Undang- undang Kepailitan belumlah tepat dan menjamin secara maksimal akibat terjadinya kesimpangsiuran pengaturan antara hukum jaminan kebendaan (Hak Tanggungan dan Fidusia ) dan Undang- undang Kepailitan. Terjadinya pencocokan utang dan masa penangguhan untuk melakukan eksekusi terhadap barang jaminan terhadap debitor yang wanprestasi melangkahi aturan yang telah ditetapkan oleh hukum jaminan khususnya Hak Tanggungan dan Fidusia. Perlindungan hukum terhadap debitor ailit yang harta bendanya telah dilakukan pengalihan padahal belum memperoleh ketentuan hukum yang tetap juga belum sepenuhnya berpihak kepada debitor pailit. Pengalihan harta budel pailit oleh kurator tetap dilakukan dengan putusan Pengadilan Niaga dan tanpa kriteria terhadap jenis harta tertentu.
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Kreditor Preferen, Debitor Pailit.



THESIS TITLE: THE ASSOCIATION OF DIABETIC NEPHROPATHY SEVERITY AND THE OCCURANCE OF CHIEROATHROPATHY IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS, IN DR. SARDJITO HOSPITAL
ABSTRACT
Background: Diabetic nephropathy is a chronic complication of Diabetes Mellitus due to microangiopathy changes in the kidney itself which alters the kidney function. The diagnosis of this pathology is done through the testing of urine albumin levels. The cheiroathropathy is also a complication of diabetes which affects the hand and finger movement. This complication causes severe disability when patients lose the hand function; for example in writing, buttoning clothes etc.
Objective: To identify the occurrence chieroathropathy in association with diabetic nephropathy in type II diabetic mellitus patients in Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta, Indonesia.
Research Design and Method: This research was conducted using a cross sectional design. In this study the disease and exposure status were measured simultaneously in a given population or group of patients with the same symptoms. The data was retrieved from medical records and direct interview and questionnaires from patients in the Sardjito policlinic.
Result: This study reveals that there are no association between diabetic nephropathy severities and chieroathropathy in 100 Type II Diabetes Mellitus patients in Dr. Sarjito, Polyclinic.
Keywords: Diabetes Nephropathy, Diabetes Mellitus II, cheiroathropathy

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI UPU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
ABSTRAK
Perpustakaan merupakan jantungnya universitas, merupakan organ yang sangat vital. Kualitas perpustakaan akan mempengaruhi kualitas anak didik dan hasil penelitian lembaga induknya. UPU Perpustakaan UGM sebagai salah satu unit layanan informasi diharapkan mampu menyediakan informasi maupun sarana yang diperlukan untuk temu kembali informasi. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menimbulkan dampak pada tempat dan proses temu kembali informasi. Tersedianya layanan teknologi komputer diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi.
Metode penelitian yang mengunakan adalah penelitian campuran deskriptif kualitatif dan penelitian survey. Populasinya adalah seluruh pemakai UPU Perpustakaan UGM, meliputi mahasiswa UGM (S0,S1,S2, dan S3), dosen, peneliti, karyawan UGM dan pemakai dari luar UGM. Metode yang digunakan cara observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner sejumlah populasi 200 responden. Analisanya dengan menginterpretasikan hasil wawancara, dan hasil kuesioner survei. Analisis data berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data, atau melalui 3 tahapan model alir dari Miles dan Huberman (1992 : 20 ) dikutip (Bungin 2003: 229) yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil temuan dari penelitian pemanfaatan teknologi komputer di UPU Perpustakaan UGM memberikan dampak positif, artinya pemakai termotivasi untuk datang ke perpustakaan. Harapan pemakai sarana unit komputer perlu ditambah jaringannya dan kelengkapannya (kursi, ruang ber AC, jam layanan lebih lama). Hasil penelitian menunjukkan 94% pemakai datang ke perpustakaan untuk mencari bahan-bahan referensi yang digunakan oleh dosen-dosen mereka, termasuk bahan referensi untuk mendukung penulisan paper (tugas akhir), bahan bacaan perkuliahan, skripsi, penelitian dan hasil praktikum. Keberadaan dan penerapan teknologi komputer di perpustakaan untuk mengganti kartu katalog mampu mengurangi antrian. Pemakai tidak merasa canggung, untuk memanfaatkannya secara optimal. Pemakai selalu mengikuti trend teknologi komputer, dan memiliki minat baca yang tinggi. Koleksi yang ada di UPU Perpustakaan UGM ternyata 75% telah memenuhi kebutuhan pemakai, demikian juga jumlah komputer cukup memadai, namun perlu ditambah jumlahnya. Akses layanan internet dalam penelitian ini termasuk cepat dan lebih baik dibandingkan dengan yang ada di perpustakaan fakultas. Pemakai ketika menggunakan program SIPUS tidak mengalami kesulitan, karena programnya mudah dipahami. Sikap petugas ketika memberikan layanan ke pemakai telah memenuhi kebutuhan pemakai. Sistem layanan sirkulasi menggunakan satu sistem kartu pinjam sehingga memudahkan pemakai dan petugas.


PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES LEGISLASI DAERAH
Studi tentang Proses Legislasi Daerah di Bidang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Selatan
I N T I S A R I
Tesis ini bertemakan urgensi partisipasi masyarakat dalam proses legislasi daerah khususnya dalam penyusunan Perda menyangkut Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penulisannya dilatarbelakangi oleh maraknya Perda-perda tentang PAD yang bermasalah selama otonomi daerah dan seringnya terjadi penolakan oleh masyarakat ketika Perda tersebut diimplementasikan.
Difokuskannya penulisan pada bidang PAD didasarkan atas pertimbangan bahwa mewujudkan partisipasi masyarakat di bidang ini bukanlah hal yang mudah. Alasannya : (1) pelibatan masyarakat berpotensi menghambat bahkan menggagalkan rencana Perda. Pemikiran ini didasarkan pada fakta bahwa tidak ada masyarakat yang suka membayar pajak/retribusi. Di lain pihak, (2) hak untuk menentukan jenis-jenis
pungutan PAD adalah kewenangan pemerintah daerah yang diatur dengan undangundang sehingga posisi pemeritah daerah lebih kuat. Sementara itu (3) meskipun hak masyarakat untuk memberikan masukan dalam rangka persiapan dan pembahasan Rancangan Perda telah diatur dengan undang-undang, namun ketentuan tersebut tidak diimbangi dengan aturan yang mewajibkan penyelenggara pemerintahan daerah untuk melibatkan masyarakat dalam proses legislasi daerah. Dengan demikian, mewujudkan partisipasi masyarakat dalam proses legislasi daerah di bidang PAD memerlukan usaha yang lebih keras.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis melakukan analisa terhadap prospek Perda-Perda PAD yang partisipatif dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan meneliti kesiapan aktor-aktor kebijakan (DPRD, pemerintah daerah dan masyarakat) serta mekanisme yang mengaturnya. Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik angket, wawancara, pengamatan langsung, dan dokumenter untuk menganalisa kondisi sekarang ini dan membandingkannya dengan
kondisi ideal yang harus dipenuhi untuk menghasilkan perda partisipatif, lalu menginterpretasikannya untuk menemukan jawaban atas permasalahan. Hasil analisa menunjukkan bahwa sekalipun pemerintah daerah dan DPRD menyatakan dukungannya terhadap partisipasi masyarakat dalam proses legislasi,
namun pernyataan itu tidak diikuti dengan komitmen untuk mewujudkannya. Hal tersebut terbukti dengan tidak adanya regulasi, sistem dan mekanisme, serta sarana berpartisipasi yang dibuat, atau direncanakan akan dibuat, khusus untuk itu. Sementara masyarakat dan pers menunjukkan antusiasme dan mengeluhkan sikap introvert pemerintah daerah dan DPRD sehingga menyulitkan mereka mendapat informasi agar dapat berpartisipasi.

Untuk mewujudkan Perda PAD yang partisipatif, ada banyak hal yang perlu dibenahi oleh pemerintah daerah dan DPRD. Diantaranya adalah (1) reorientasi dalam pembuatan kebijakan publik. Bila sebelumnya orientasinya adalah pada kepentingan pemerintah sendiri, maka sekarang kebijakan publik harus benar-benar public oriented; (2) menyatukan komitmen dan persepsi antar-unit kerja Pemda, (3) membuat landasan yuridis yang mengikat pemerintah daerah dan DPRD untuk melibatkan masyarakat
dalam proses legislasi daerah, lengkap dengan sanksi dan mekanismenya; dan (4) menyiapkan sarana informasi dan komunikasi rancangan perda sebanyak mungkin. Sarana itu harus mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, juga murah bahkan gratis.
Kata-kata kunci : legislasi daerah, partisipasi masyarakat, Perda, PAD.

ANALISIS PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN FAKFAK
PROPINSI PAPUA
INTISARI
Proses pembangunan nasional maupun daerah dari periode ke periode telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, namun tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam keberhasilan tersebut masih tersisah persoalan-persoalan yang harus ditangani secara lebih serius, seperti masalah kemiskinan, rendahnya kualitas sumber daya manusia, mainimnya akses terhadap teknologi dan informasi dan lain sebagainya, yang akibatnya masih terlihat adanya kesenjangan di berbagai sektor, baik antar wilayah maupun antar masyarakat. Untuk Propinsi Papua pada umumnya dan khususnya Kabupaten Fakfak hal ini disebabkan, karena luas wilayah dan isolasi wilayah yang mengakibatkan sentuhan pembangunan belum dapat terlihat sebagaimana yang diharapkan. Dengan demikian perlu adanya perhatian dan jalan keluar terhadap persoalan-persoalan pembangunan tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar masalah-masalah pembangunan tersebut tidak menjadi hambatan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di era otonomi daerah. Salah satu alternatif untuk menjawab persoalan-persoalan pembangunan tersebut adalah melalui pemekaran wilayah. Dengan demikian masalah pemekaran wilayah Kabupaten Fakfak merupakan masalah yang sangat tertarik untuk dibicarakan.
Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, teori-teori yang digunakan adalah teori tentang pengembangan wilayah, teori desentralisasi, dan teori pemekaran wilayah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif, tekhnik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam, sedang analisis datanya melalui interpretasi berdasarkan pemahaman intelektual yang dibangun berdasarkan pengalaman empiris penulis.
Kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, munculnya kebijakan pemekaran wilayah Kabupaten Fakfak, dilatarbelakangi oleh luas wilayah dan isolasi wilayah, serta terbatasnya sarana dan praasrana publik dalam menjalankan fungsi pelayanan publik, sehingga terlihat masih ada ketimpangan di berbagai sektor khususnya pada daerah (distrik) yang jauh dari pusat pemerintahan. Kedua, ketimpangan antar kecamatan tersebut membuat adanya perhatian dari para stakeholders, sehingga adanya tekanan terhadap pengambil kebijakan, agar ketimpangan tersebut dapat dikurangi/dapat diatasi lewat pemekaran wilayah. Ketiga, Adanya intervensi baik dari pemerointah propinsi maupun pemerintah (pusat) terhadap pengambilan keputusan terhadap pemekaran wilayah ini merupakann keputusan politik dan keputusan akhir yang merupakan kewenangan pemerintah, yang telah dipertimbangkan, sehingga pemekaran wilayah tersebut dapat dilaksanakan. Keempat, secara yuridis maupun administratif pemekaran Kabupaten Fakfak/pembentukan Kabupaten Kaimana dapat dikatakan layak, karena dari hasil penelitian/studi berdasarkan kriteria dan syarat sebagaimana diatur dalam PP. 126/2000, dapat dikatakan lulus, sehingga terbentuknya Kabupaten Kaimana bersamaan dengan 13 kabupaten lainnya di Propinsi Papua yang dikukuhkan lewat UU. No. 26/2002.
Kata Kunci : Isu disparitas antar kecamatan – Tekanan Stakeholders – Desaentralisasi Kewenangan – Pemekaran Wilayah.

HUBUNGAN PUSAT – DAERAH DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGUKUHAN HUTAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI JENEBERANG PROPINSI SULAWESI SELATAN
INTISARI
Kewenangan pengukuhan hutan secara normatif telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, namun dalam prakteknya masih terjadi inkonsistensi. Hal ini menyebabkan timbulnya kerancuan dalam mendefenisikan wewenang bagi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam kegiatan teknisnya. Oleh karena itu, studi ini ingin mengkaji hubungan pusat dan daerah dalam implementasi kebijakan pengukuhan hutan.
Untuk menganalisis hubungan tersebut digunakan model implementasi kebijakan Grindle yang didasarkan pada analisis isi dan konteks kebijakan pengukuhan hutan. Analisis terhadap isi kebijakan dilakukan dengan menggunakan enam indikator, yaitu : kepentingan yang dipengaruhi oleh kebijakan pengukuhan hutan, tipe manfaat yang diperoleh dari kebijakan tersebut, Derajat perubahan yang diharapkan, letak pengambilan keputusan, pelaksana program dan sumberdaya yang dikerahkan. Sementara analisis konteks kebijakan didasarkan pada tiga indikator, yaitu : kekuasaan dan strategi aktor yang terlibat, karakteristik institusi dan rejim serta kepatuhan dan daya tanggap. Untuk sampai pada analisis tersebut, maka pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui studi kepustakaan dan wawancara terhadap aktor dari lembaga yang terlibat dalam kegiatan pengukuhan hutan pada masing-masing level pemerintahan.
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisis isi kebijakan, maka secara umum terjadi inkonsistensi kebijakan pusat dalam wewenang pengukuhan hutan. Inkonsistensi tersebut memberikan peluang bagi masing-masing pihak untuk memainkan kepentingannya. Terjadi perbedaan kriteria tipe manfaat yang diperoleh oleh masing-masing pihak, perbedaan derajat perubahan yang diharapkan, kerancuan letak pengambilan keputusan, ketidakjelasan pelaksana kegiatan serta dominasi Pemerintah Pusat dalam pengerahan sumberdaya.
Sementara itu, masing-masing level pemerintahan mempunyai posisi dan strategi sendiri dalam merespon redefenisi perannya di era otonomi daerah. Kewenangan yang telah didesentralisasikan kemudian menjadi kabur ketika kegiatan teknis pengukuhan hutan masih dikendalikan oleh Pemerintah Pusat. Kondisi ini mewarnai analisis konteks kebijakan pengukuhan hutan.
Dengan demikian, maka desentralisasi dalam kebijakan pengukuhan hutan tidak dapat diimplementasikan sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan masih terdapat muatan kepentingan masing-masing level pemerintahan yang tidak konsisten dengan isi kebijakan desentralisasi pengukuhan hutan. Inkonsistensi kebijakan tersebut dilingkupi oleh redefenisi posisi dan strategi masing-masing level pemerintahan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diharapkan agar kegiatan pengukuhan hutan kedepan dilaksanakan dengan berpegang pada konsistensi bidang kewenangan masing-masing level pemerintahan. Dengan demikian diharapkan terwujud kesamaan bahasa dalam mengimplementasikan kebijakan pengukuhan hutan. Konsistensi juga diharapkan terwujud dalam kebijakan sektoral yang dibangun diatas niat tulus berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatannya.
Kata Kunci : Hubungan, implementasi, kebijakan, pengukuhan hutan

KUALITAS PELAYANAN UMUM PADA KANTOR KECAMATAN
DI KOTA PALANGKA RAYA
INTISARI
Saat ini masyarakat menuntut adanya perbaikan kualitas pelayanan publik dari pemerintah terhadap berbagai jenis pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini karena masyarakat semakin memahami akan hak-haknya, sehingga tuntutan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah semakin besar. Selain itu masyarakat ingin lebih mudah dan dekat dalam mendapatkan pelayanan publik. Untuk merespon tuntutan ini, maka itu peran Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sangatlah penting. Karena itu untuk menjawab tuntutan masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik yang lebih dekat, baik, cepat, efisien, dan berkualitas Pemerintah Kota Palangka Raya berusaha mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat dengan melakukan pemekaran Kecamatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kecamatan Jekan Raya sebagai Kecamatan baru hasil pemekaran. Serta mencermati apakah Resvonsivitas/daya tanggap pegawai, Diskresi pegawai, dan Partisipasi masyarakat mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kecamatan Jekan Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sebagai sumber data adalah pejabat struktural yang terkait dan staf yang menangani pelayanan, sedangkan untuk data pengguna jasa adalah masyarakat yang sedang dan pernah mengurus pelayanan pada kantor Kecamatan Jekan Raya.
Dari hasil analisa dan interpretasi disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kecamatan Jekan Raya masih belum baik. Hal ini dapat dilihat dari masih belum adanya kejelasan dan kepastian mengenai lamanya waktu penyelesaian suatu pelayanan dan biaya yang harus dibayar oleh masyarakat, serta masih rendahnya diskresi pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga menjadi penghambat dalam pelaksanaan pelayanan.
Beberapa saran yang dapat diberikan kepada Kantor Kecamatan Jekan Raya berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan publik adalah agar memberikan kejelasan mengenai kepastian waktu dan biaya kepada masyarakat yang mengurus suatu pelayanan, masyarakat perlu lebih dilibatkan dalam pengambilan kebijakan yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat, sehingga keputusan yang diambil tidak sepihak. Serta unsur pimpinan hendaknya lebih memberi kewenangan dan kebebasan yang lebih besar bagi para pegawai untuk berkreasi dan berinovasi dalam menyelesaikan pekerjaan, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
(Studi Kasus Di Kecamatan Jekan Raya)

PENEMPATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA JABATAN STRUKTURAL DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
INTISARI
Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, daerah diberi peluang untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri antara lain dalam penempatan pegawai pada jabatan struktural, sehingga memperoleh pegawai yang tepat pada tempat yang tepat, dengan kemampuan dan profesional yang dimiliki sesuai dengan jabatan yang diemban, dan dilaksanakan berdasarkan peraturan persyaratan penempatan yang ada. Tapi kenyataan pegawai yang ditempatkan tidak sesuai dengan peraturan persyaratan, nampak dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam jabatan yang diemban, tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu yang menjadi permasalahan didalam penempatan pegawai negeri sipil pada jabatan struktural di Kabupaten Timor Tengah Selatan, yaitu mengapa terjadi perbedaan antara peraturan persyaratan penempatan pegawai negeri sipil pada jabatan struktural dan kenyataan pelaksanaan di lapangan.
Dalam penempatan ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi yaitu Analisis Jabatan, Kewenangan, dan Budaya. Variabel penempatan dioperasionalkan melalui indikator tingkat penyimpangan disengaja dan tidak disengaja, serta dampak dari penyimpangan. Variabel Analisis Jabatan dioperasionalkan melalui indikator persyaratan jabatan dan kewajiban. Variabel Kewenangan dioperasionalkan melalui indikator Tindakan untuk mengatur dan pendelegasian. Variabel Budaya dioperasionalkan melalui indikator praktek patronage dan partisipasi organisasi. Metode penelitian yang dipakai yaitu metode deskriptif kualitatif, dengan cara menggunakan data sekunder yang tersedia di kantor Badan Kepegawaian Daerah, Badan Diklat, dan Bagian Kepegawaian. Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap beberapa nara sumber yang dianggap memiliki pengetahuan tentang data yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, penempatan pegawai negeri sipil pada jabatan struktural di Kabupaten Timor Tengah Selatan, tidak sesuai dengan peraturan persyaratan, karena berbagai kepentingan yang lebih didahulukan atau diprioritaskan untuk keuntungan pribadi atau poltik pejabat tertentu. Dengan demikian, maka untuk memperoleh pegawai yang tepat pada tempat yang tepat, peraturan persyaratan harus benar-benar dipakai terutama standar kompetensi harus dimiliki oleh pegawai yang akan ditempatkan, dan perlu adanya persiapan kader-kader yang akan menduduki jabatan dengan cara memberi pendidikan, pelatihan, dan didukung dengan peraturan persyatan yang diperlukan dalam jabatan tersebut.
Kata Kunci: Penempatan, Jabatan struktural.

PERLAWANAN NAN TAK KUNJUNG PADAM
(Studi tentang Dinamika Aksi Kolektif Suku Jawa dan Suku Gayo terhadap GAM di Tanoh Gayo 1999 – 2008)
INTISARI
Tuntutan Aceh pisah dari NKRI (merdeka) tidak dinafikkan muncul pro kontra dan berdampak terjadinya berbagai tindak kekerasan. Penelitian ini memotret dinamika aksi kolektif perlawanan Suku Jawa dan Suku Gayo (gerakan sosial) terhadap GAM di Tanoh Gayo sejak 1999-2008. Fenomena aksi kolektif mendeskripskan sesuatu yang selama ini tidak dipotret, tetapi itu terjadi dalam periodesasi dan momentum politik.
Metode/jenis penelitian kualitatif, data yang digunakan primer dan sekunder, diperoleh melalui teknik wawancara, studi dokumentasi dan telaah kepustakaan, dengan analisa deskriptif kualitatif dilakukan secara simultan.
Temuan penelitian aksi kolektif perlawanan hadir dan menguat periodesasi (2000-2003) karena pertama, kondusifitas struktural, kesejarahan, struktur demografis, geografis, kekuasaan dan ekonomi; kedua, absennya pemerintah dalam pelayanan keamanan berdampak terjadinya kekerasan; ketiga gagalnya berbagai kebijakan politis, upaya damai/dialog, dan operasi terpadu; keempat mendapat dukungan dan sikap empatik/simpati pemimpin lokal, eksekutif, legislatif, muspida, dan berbagai pihak, kelima interaksi dengan berbagai kekuatan kekuasaan (aparat keamanan). Aksi kolektif hadir dan menguat semata-mata mengatasi permasalahan dan mengisi kevakuman aparatus keamanan.
Periodesasi Darurat (2003-2005 aksi kolektif dikooptasi oleh pemerintah (penguasa darurat) karena negara dalam keadaan kuat. Masuknya berbagai kepentingan secara simultan dan beberapa agenda nasional dan lokal (pemilu 2004, pilkada, darurat itu sendiri) menjadikannya sebagai alat untuk mensukseskan agenda tersebut. Aksi kolektif mengalami krisis, tidak bermakna, mal fungsi ketika negara dominan, kuat, otoriter.
Periodasasi pasca Darurat/MoU (2005-2008) aksi kolektif perlawanan secara fisik vakum dan waspada (situas kondusif) tetapi secara substansi sebagai gerakan sosial menguat dan solid, meski terjadi deklinasi yang memunculkan kekecewaaan. Kesadaran identitas kolektif hadir kembali bahkan menyebakan konflik internal. Aksi kolektif perlawanan akan memberikan respon jika jika mantan GAM berulah dan sampai kini eksis (survive) terlebih menjelang pemilu 2009. Ketika pemerintah keluar dari ranah gerakan sosial, kemandirian, independensi, sukarela, ekspresi, dan kreasi justru mewarnai keseharian aksi kolektif perlawanan di Tanoh Gayo
Aksi kolektif suku Jawa dan Suku Gayo sebagai gerakan sosial adalah fenomena serba hadir dalam konteks negara Indonesia pada umumnya dan Aceh Tanoh Gayo) pada khususnya. Campur tangan, masuknya berbagai kepentingan, dan interaksi dengan berbagai kekuatan adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakan. Namun bila berlebihan, absolut, dan otoriter justru akan merusak, mematikan dan memunculkan pelabelan negatif terhadap sebuah aksi kolektif. Kajian selanjutnya adalah berapa kadar (toleransi) yang dibolehkan. Sebab gerakan sosial adalah sebuah organisme yang lahir suci (tabularasa). Hitam atau putih, bersih atau kotor sangat ditentukan lingkungan internal dan eksternalnya.
Kata kunci : gerakan sosial, aksi kolektif perlawanan

IMPLEMENTASI PROGRAM BOS (BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH) DALAM RANGKA MEMPERLUAS AKSES LAYANAN
INTISARI
Keberhasilan pemerintah merealisasikan wajib belajar 6 tahun bagi seluruh warganegara Indonesia sejak tahun 1984 telah mendorong upaya pemerintah memperluas jangkauan layanan pendidikan dasar menjadi wajib belajar 9 tahun, khususnya bagi kelompok masyarakat yang secara ekonomi tergolong kurang mampu. Kebijakan tidak populis dengan menaikkan harga BBM justru berdampak pada menurunnya terhambatnya upaya penuntasan program wajardikdas 9 tahun oleh karena penduduk miskin akan semakin sulit memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Salah satu kebijakan yang ambil pemerintah untuk meringankan biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah adalah dengan meluncurkan program BOS kepada sekolah setingkat SD/MI dan SMP/MTs di seluruh Indonesia sejak bulan Juli 2005. Dengan dasar argumentasi tersebut, studi ini berusaha menjawab pertanyaan penelitian, yaitu “bagaimana implementasi kebijakan program BOS dalam rangka memperluas layanan akses pendidikan dasar 9 tahun?”
Studi ini dilakukan di Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Sedangkan analisis data menggunakan teknik kualitatif dan induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan program BOS yang dilakukan oleh sekolah-sekolah di Kecamatan Banyumas, khususnya di sekolahsekolah yang menjadi objek penelitian ini telah dijalankan berdasarkan petunjuk pelaksanaan dan teknis yang dikeluarkan pemerintah. Namun, dalam penerapannya ternyata sekolah-sekolah tersebut menghadapi berbagai kendala baik dari segi isi maupun konteks kebijakan program BOS. Dari segi isi, beberapa aturan dalam juklak dan juknis
BOS bagi sekolah-sekolah dirasakan cukup memberatkan, seperti pelaporan BOS yang rumit dan alokasi dana yang terbatas ditambah lagi dengan adanya pemberlakuan pajak 15%. Harapan sekolah dan masyarakat dengan adanya BOS dapat mengurangi berbagai jenis iuran yang selama ini memberatkan orang tua murid justru tidak seutuhnya dapat ditutupi oleh adanya dana BOS. Dari segi konteks, sekolah-sekolah dihadapkan pada problema keterlibatan stakeholder, khususnya komite sekolah dan partisipasi orang tua murid dalam rangka mendukung program BOS sebagai upaya menuntaskan wajardikdas 9 tahun. Keberadaan komite sekolah dalam struktur pelaksana BOS tidak ditentukan secara jelas, sementara dalam UU 20/2003 tentang Sisdikas keberadaan komite sekolah sangat determinan. Dari sisi masyarakat, adanya dana BOS seolah-olah orang tua tidak lagi memberikan perhatian terhadap perkembangan dan pengembangan sekolah misalnya untuk peningkatan sarana dan prasarana sekolah, padahal dana BOS peruntukannya sangat jelas dan dengan dana yang terbatas.
Untuk itu, penelitian ini merekomendasikan perlu adanya perubahan mendasar dan terstruktur terhadap juklak dan juknis program BOS, sehingga ide dasar program BOS untuk meringankan beban sekolah dan orang tua murid dalam rangka peningkatan akses wajardikdas 9 tahun tidak berbuah dilema, baik bagi sekolah itu sendiri, keluarga yang tidak mampu, maupun murid itu sendiri. Selain itu, pemerintah perlu memperkuat transparansi dalam mensosialisasikan kebijakan program BOS kepada seluruh stakeholders agar tidak terjadi mis-understanding dan mis-communication dalam rangka implementasinya.
Kata kunci: implementasi, BOS, isi (contents), lingkungan (context), wajardikdas.

Selengkapnya...

Skripsi-skripsi Farmasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT UNTUK MEMBELI OBAT GENERIK DI KELURAHAN GEDONGKIWO KECAMATAN MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA
INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat masyarakat untuk membeli obat generik di kelurahan Gedongkiwo, kecamatan Mantrijeron, kota Yogyakarta, dan untuk mengetahui faktor yang lebih kuat pengaruhnya terhadap minat masyarakat membeli obat generik; di antara faktor sikap dan norma subyektif.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Bahan yang digunakan adalah data primer, sedangkan alat yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria: masyarakat kelurahan Gedongkiwo, kecamatan Mantrijeron, kota Yogyakarta yang akan, sedang atau telah melakukan pembelian obat generik, berumur lebih dari 15 tahun dan berpendidikan minimal SLTP, memiliki pekerjaan dan pendapatan (gaji). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 150 orang yang diambil secara proporsional dan random dari 18 RW. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Rata-rata skor minat untuk membeli obat generik sebesar 3,11 dengan deviasi standar 0,45. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat Gedongkiwo untuk membeli obat generik tergolong kuat. (2) Variabel yang lebih kuat pengaruhnya terhadap minat masyarakat Gedongkiwo untuk membeli obat generik adalah norma subjektif. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi baku β2=0,494, yang lebih besar dibanding nilai koefisien regresi baku variabel sikap (β1=0,446).
Kata kunci: obat generik, sikap, norma subyektif, minat


ABSTRACT
Introduction

Colorectal cancer (CRC) are the second most common of cancerrelated deaths in developed countries. In Indonesia, the incidence of colon and rectal cancer ranks as one of the ten most common cancer in country. Observation from the archived data especially in RS Dr Sardjito showed the increased in numbers in the most recent consecutive years alone, 2002 to 2004. The barium enema examination (BEE) is the mainstay of radiologic in detection of colorectal cancer. It is an accurate, cost-effective, and safe method with the overall sensitivity is greater than 90% for the detection of adenomas larger than 1 cm. There are two types of BEE namely single contrast and double contrast barium enema. The double contrast examination has greater sensitivity for the detection of lesions smaller than 1 cm. Usually, both are being used in the radiologic setting in detecting CRC which the timely diagnosis later was confirmed by histopathologic test as gold standard procedure. The objective of the study was to determine the accuracy of BEE as routinely performed in the detecting clinically important CRC in RS DR Sardjito, as well as to correlate between BEE and histopathological finding. The
hypothesis was, BEE was accurate and has a correlation with histopathological finding in detecting CRC.

Method
Retrospective-descriptive study was carried out on 223 subjects of CRC whose undergone Colon In Loop with BEE and histopathological examination from January 2002 to December 2004. The aim in this study was to evaluate the accuracy of barium enema in detecting CRC at RS Dr Sardjito with the used of histopathological findings as a gold standard. Data were analyzed using Table 2 X 2 and Spearman rank correlation.

Results
The results showed a significance (p<0.05) between the BEE and histological finding in detecting CRC. However, the accuracy of BEE was not high enough due to the biases that occurred in the study design (82%). Conclusion The hypothesis was accepted. The utility of barium radiography mostly dependent upon the skill of the radiologist in reading the subtleties of the resultant film. Additionally, successful studies are dependent upon the patient’s preparation and cooperation during the procedure as well as the result interpretation and double reading from the histopathological findings. Keywords:Barium enema, detection, colorectal cancer,histopathologic. PERSEPSI PASIEN RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN OBAT DI BANGSAL PENYAKIT DALAM HOSPITAL PAKAR PERDANA DI KELANTAN, MALAYSIA
INTISARI
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan tingkat kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Dengan demikian dua unsur yang terpenting dalam penilaian pelayanan kesehatan adalah tingkat kepuasan pemakai jasa (pasien), dan pemenuhan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui persepsi pasien sebagai pengguna layanan rawat inap terhadap kualitas pelayanan obat di bangsal penyakit dalam Hospital Pakar Perdana, Malaysia.
Penelitian ini bersifat deskriptif non-eksperimental yang memberikan gambaran tentang pelayanan yang diberikan oleh bangsal penyakit dalam Hospital Pakar Perdana Kelantan, Malaysia. Sebelumnya dilakukan uji validitas dan realibilitas sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling sebanyak 100 responden. Data telah diuji dengan mencari mean, dan standard deviation.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pasien mempunyai persepsi yang baik terhadap kualitas pelayanan obat pada pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam Hospital Pakar Perdana. Dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa pasien mempunyai penilaian yang baik terhadap dimensi tangible, pasien mempunyai penilaian yang baik terhadap realibility, pasien mempunyai penilaian yang baik terhadap responsiveness, pasien mempunyai penilaian yang baik terhadap assurance, dan pasien mempunyai penilaian baik terhadap empathy.
Kata Kunci: Persepsi pasien, rawat inap dan kualitas pelayanan obat


Selengkapnya...

SISTEM PENCATATAN DAN PENGAWASAN REALISASI TARGET PENJUALAN BERBASIS JAVA MOBILE PHONE

Sistem pencatatan dan pengawasan realisasi target penjualan berbasis java mobile phone ini masih dijalankan di dalam emulator handphone. Aplikasi ini terbagi ke dalam dua bagian yaitu aplikasi untuk client yang diterapkan pada handphone user yang dibangun dengan menggunakan teknologi J2ME dan aplikasi server yang dibangun dengan menggunakan bahasa PHP. Aplikasi client terdiri dari tiga aplikasi yang dipergunakan oleh operator untuk melakukan tugas-tugas input data, oleh manajer untuk mendapatkan gambaran terkini tentang pencapaian realisasi target penjualan dan oleh admin yang bertanggung jawab untuk mengatur hak akses bagi masing-masing pemakai.

Sistem ini akan dapat meningkatkan daya nilai handphone tidak saja berfungsi sebagai sarana komunikasi, tapi juga berfungsi sebagai sarana yang secara erat berdampak kepada kemajuan perusahaan.
Jika sistem ini akan diaplikasikan ke dunia nyata, maka aplikasi Java Mobile yang dikenal dengan nama MIDlet akan di download terlebih dahulu ke setiap handphone pengguna dan aplikasi PHP di-hosting di Internet sehingga bisa di akses oleh MIDlet via GPRS.
Kata Kunci: Midlet, mobile phone, sales monitoring.
Selengkapnya...

Tesis-tesis Referensi

Minggu, 06 Desember 2009

Disini Mr. Holic memberikan judul-judul Tesis yang mungkin bisa jadi bahan referensi bagi saudara-saudara yang sedang menyusun tesis atau yang sedang bersiap-siap menyusun tesis untuk memperoleh telar s2. Disini saya memberikan beberapa judul sebagai referensi dan juga tesis secara lengkap dengan isinya bisa didapatkan dengan memesan melalui email atau telp


Judul-judul tesis:

  1. PERILAKU ADHESIF TIANG CERUCUK KAYU ULIN PADA TANAH LEMPUNG LUNAK
  2. SISTEM PENETASAN TELUR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 8535
  3. PENEMPATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA JABATAN STRUKTURAL DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
  4. PERILAKU VOTING MASYARAKAT ATONI METO
  5. PENGATURAN HUKUM KREDITOR PREFEREN DALAM UNDANG-UNDANG KEPAILITAN
  6. EVALUASI METODE PERAMALAN (FORECASTING) PERMINTAAN PASAR di PT. BERLICO MULIA FARMA YOGYAKARTA
  7. PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI UPU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
  8. DISTRIBUSI TEKANAN DAN UNJUK KERJA AEROFOIL ekor pesawat TERBANG tipe V PADA ANGKA REYNOLDS RENDAH
  9. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES LEGISLASI DAERAH
  10. PEMANFAATAN RAWAT INAP PUSKEMAS SIPAYUNG RENGAT DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU
  11. ANALISIS PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN FAKFAK PROPINSI PAPUA
  12. HUBUNGAN PUSAT – DAERAH DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGUKUHAN HUTAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI JENEBERANG PROPINSI SULAWESI SELATAN
  13. IMPLEMENTASI KONSEP OTONOMI DESA DALAM ERA OTONOMI LUAS DI KABUPATEN BUOL PROVINSI SULAWESI TENGAH
  14. KUALITAS PELAYANAN UMUM PADA KANTOR KECAMATAN DI KOTA PALANGKA RAYA
  15. PERILAKU VOTING MASYARAKAT ATONI METO
    ah Analisis Terhadap Perilaku Voting Masyarakat Atoni Meto di
    amatan Mollo Selatan, Mollo Utara dan Fatumnasi Kabupaten
    Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur
    pada Pemilu 1997, 1999 dan 2004)
  16. PENGATURAN HUKUM KREDITOR PREFEREN DALAM UNDANG-UNDANG KEPAILITAN
  17. EVALUASI METODE PERAMALAN (FORECASTING) PERMINTA
    di PT. BERLICO MULIA FARMA YOGYAKARTA
  18. PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI UPU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

  19. DISTRIBUSI TEKANAN DAN UNJUK KERJA AEROFOIL EKOR PESAWAT TERBANG TIPE V PADA ANGKA REYNOLDS RENDAH
  20. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES LEGISLASI DAERAH Studi tentang Proses Legislasi Daerah di Bidang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Selata

masih banyak lagi judul-judul yang lain beserta isinya, nah bagi calon-calon S2 yang sedang menyusun and berminat silahkan email aja or call/sms
Selengkapnya...

Skripsi Gizi

Judul Skripsi:
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI OLAHRAGA DENGAN KESEGARAN KARDIORESPIRASI ATLET SEPAKBOLA PERSIBA BANTUL TAHUN 2007
Kisi-Kisi ISI:
Disini saya memberikan kisi-kisi skripsi dengan menuliskan daftar isi skripsi dimana daftar isi cukup mewakili isi skripsi secara keluruhan. Nah bagi calon sarjana yang tertarik untuk menjadikannya sebagai acuan dalam menuiliskan skripsi, kalau mau dipake semuanya juga boleh, tinggal dosen setuju ga''hehehehee..... Selengkapnya...

Skripsi Teknik Informatika

BILLING WARNET BERBASIS CLIENT SERVER MENGGUNAKAN INTERNET DIRECT (INDY) 8.0.25
ABSTRAK
Billing Internet Berbasis Client Server Menggunakan Internet Direct (Indy) 8.0.25 dibuat untuk memudahkan proses monitoring komputer client yang terhubung di dalam sebuah jaringan Local Area Network (LAN) dan biasanya digunakan di warung internet. Proses monitoring dapat dilakukan langsung dari komputer server.
Billing Internet Berbasis Client Server Menggunakan Internet Direct (Indy) 8.0.25 dapat berfungsi sebagai aplikasi pengolahan data. Proses pengolahan data tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena Billing Internet Berbasis Client Server Menggunakan Internet Direct (Indy) 8.0.25 memiliki salah satu kelebihan yaitu tampilan yang user friendly.
Billing Internet Berbasis Client Server Menggunakan Internet Direct (Indy) menggunakan MySQL sebagai database server-nya. Sehingga data-data administrator, operator, anggota dan nonanggota yang berkaitan dengan warung internet dapat terjaga keamanannya, terintegrasi, serta dapat dengan mudah diolah dan diakses.
Dengan adanya sistem billing, user juga dapat dengan mudah mengatur serta mengkonfigurasi sendiri jumlah biaya atau jumlah waktu yang ingin mereka gunakan dalam mengakses internet. Hal ini mungkin karena Billing Internet Berbasis Client Server Menggunakan Internet Direct (Indy) 8.0.25 menyediakan fasilitas yang dapat digunakan oleh user untuk mengatur dan mengkonfigurasi jumlah biaya serta jumlah waktu pemakaian internet.




Selengkapnya...

Tugas Akhir Geografi

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PENENTUAN LOKASI FASILITAS KESEHATAN DI KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perkembanganya mempunyai peran yang sangat besar terhadap kemajuan dibidang kesehatan. Hal tersebut perlu ditunjang dengan penyediaan dan peningkatan sumber daya manusia. Bersamaan dengan itu, penerapan kebijakan peraturan bidang kesehatan disuatu daerah juga mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan pelayanan kesehatan itu sendiri. Hal tersebut dapat ditunjang dengan kemampuan suatu daerah yang mempunyai kemampuan dalam perencanaan, penganggaran dan pengembangan manajemen institusi pelayanan kesehatan, sistem informasi, pengembangan unit informasi, pengembangan unit-unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, apotik dan lainnya. Kemampuan dalam pengelola gizi dan lingkungan dalam masyarakat juga aspek yang perlu diperhitungkan.


Masalah kesehatan sangat berhubungan erat dengan pembangunan, semakin baik kualitas kesehatan maka pembangunanpun akan maju dengan sendirinya, khususnya pembangunan sumberdaya manusianya. Usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia lebih banyak diutamakan pada pelayanan kesehatan, yaitu penanganan terhadap orang sakit. Profesionalisme yang dilakukan dalam bidang kesehatan didasarkan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta moral dan etika. Paradigma sehat dinilai mampu mendorong kemadirian masyarakat dalam menjaga kesehatan sendiri, dengan kesadaran terhadap upaya-upaya kesehatan baik yang bersifat promotif maupun preventif.
Wilayah Kabupaten Purworejo merupakan salah satu kabupaten yang terus berkembang secara dinamis. Salah satu faktor yang menyebabkan daerah ini terus berkembang karena Kabupaten Purworejo terletak jalur utama lintas selatan Pulau Jawa, sehingga berakibat pada perkembangan kepadatan penduduk dan pembangunan yang cukup pesat, sehingga dinamika ini berpengaruh pada bentuk pemanfaatan sumber daya lahan khususnya pemenuhan fasilitas kesehatan.


Selengkapnya...

Skripsi Teknik Elektro

SISTEM PENETASAN TELUR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 8535
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mesin penetas telur sudah bukan hal yang asing bagi kalangan peternak, khususnya mesin penetas telur unggas. Mesin penetas telur unggas banyak digunakan para peternak dan petani untuk menetaskan telur unggas, seperti: ayam, itik, puyuh dan walet. Hal ini dikarenakan sifat-sifat alami unggas tersebut yang mempunyai keterbatasan daya tampung pengeraman, sementara kebutuhan protein hewani berupa telur dan daging unggas, terutama ayam makin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perbaikan taraf hidup. Bahkan, seiring dengan perkembangan teknologi, industri-industri peternakan di negara-negara maju juga mengalami perkembangan dengan adanya industri penetasan telur skala besar dengan kapasitas ribuan telur per hari. Oleh karena itu, mesin penetas telur digunakan untuk mengatasi keterbatasan sifat-sifat alami dari unggas tersebut. Mesin tetas dapat menetaskan telur dalam jumlah besar sekaligus dan berfungsi menggantikan induk unggas yang seharusnya mengerami telur-telur itu.
Pada dasarnya, mesin penetas telur bekerja menciptakan kondisi yang sesuai dengan kondisi indukan saat menetaskan telur. Kondisi tersebut berupa parameter-parameter suhu, kelembaban, sirkulasi udara dan pemutaran telur yang kesemuanya mendukung penetasan telur. Tanpa parameter-parameter tersebut, daya tetas telur dapat rusak atau hilang. Kelembaban merupakan parameter yang harus diatur agar sesuai dengan kondisi yang ideal untuk penetasan telur.


Selengkapnya...

Skripsi MIPA

INTISARI
STUDI AWAL UNTUK MENGANALISA KINERJA ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FISIKA F-MIPA UGM YOGYAKARTA
Telah diteliti kinerja pemakaian energi listrik pada Gedung Fisika F-MIPA UGM Yogyakarta, diperoleh simpulan bahwa nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pada Gedung Fisika F-MIPA adalah 23,46 kWh/m2-tahun. Dari hasil tersebut, maka audit rinci tidak perlu dilakukan karena nilai IKE yang diperoleh dari audit awal masih di bawah rata-rata nilai IKE standar yaitu 200-230 kWh/m2-tahun. Pencarian kemungkinan penghematan energi dengan meneliti sumber pencahayaan menggunakan lampu uji tetap dilakukan. Tujuan digunakannya lampu uji adalah untuk mengetahui tingkat pencahayaan lampu tersebut untuk dijadikan alternatif dalam penghematan energi. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap lampu uji didapatkan bahwa penggunaan energi listrik untuk
pencahayaan masih dapat dihemat dengan penggantian lampu yang lebih efisien.
Kata kunci : Analisa, Kinerja, Energi listrik


KOMPOSIT TiO2-SiO2 UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN LUNTUR ZAT WARNA MALACHITE GREEN PADA KAIN KATUN
INTISARI
Telah dilakukan preparasi dan karakterisasi komposit TiO2-SiO2 serta uji aktivitasnya dalam meningkatkan ketahanan luntur zat warna malachite green pada kain katun.

Preparasi komposit TiO2-SiO2 dilakukan dengan menggunakan metode sol-gel pada temperatur kamar menggunakan titanium(IV) tetraisopropoksida (TTIP) dan tetraetilortosilikat (TEOS) sebagai prekursor titania dan silika. Pada tahap preparasi telah dipelajari pengaruh variasi mol silika terhadap karakter komposit TiO2-SiO2 yang terbentuk. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan metode spektroskopi UV-Vis, spektrofotometri inframerah, dan difraksi sinar-X. Peningkatan ketahanan zat warna malachite green (MG) pada serat selulose terhadap proses pencucian (leaching fastness) dilakukan dengan pembentukan komposit nanosol TiO2-SiO2-zat warna MG dengan menggunakan metode sol-gel. Pewarnaan dilakukan dengan teknik pencelupan (dip coating). Sol komposit TiO2-SiO2 dicampurkan dengan zat warna malachite green kemudian dilakukan pewarnaan kain. Uji ketahanan luntur warna pada kain (leaching test) dilakukan dengan merendam kain sampel dalam larutan SDS 1% (dalam air) pada temperatur kamar selama 1 jam. Setelah uji ketahanan luntur, reflektansi kain ditentukan dengan reflektansi spekuler UV-Vis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan komposit TiO2-SiO2-MG dan SiO2-MG pada serat selulosa dapat meningkatkan katahanan luntur warna MG, dengan kain berlapis SiO2-MG mempunyai ketahanan luntur yang paling baik.
Kata kunci : TiO2-SiO2, sol-gel, coating, leaching
Selengkapnya...

Skripsi Kedokteran

I. JUDUL

Evaluasi Pola Penatalaksanaan Kemoterapi pada Pasien Kanker Payudara (Breast Cancer) di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juli-Desember 2006.

II. INTISARI


Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan di Indonesia, terutama untuk kaum wanita. Perkembangan kejadian kanker payudara di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Kanker payudara merupakan pertumbuhan sel-sel yang berlebihan dan tak terkontrol yang mengalami invasi pada jaringan lokal dan diikuti dengan metastasis.
Untuk menangani kanker payudara pengobatannya dapat digolongkan yaitu : operasi, radiasi, kemoterapi, hormon terapi dan antibodi monoklonal. Kemoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan yang cukup sering dilakukan pada berbagai jenis kanker. Kemoterapi adalah pengobatan sistemik yang sebagian besar dilakukan secara injeksi untuk merusak sel-sel kanker, tetapi kemoterapi juga mempunyai banyak sekali efek samping.
Dalam melakukan kemoterapi terhadap kanker payudara diperlukan suatu kerjasama yang baik antara dokter, farmasis, perawat dan anggota keluarga terdekat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pola penatalaksanaan kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juli-Desember 2006.
Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan alat kartu rekam medis pasien yang menjalani pengobatan kanker payudara. Data yang diambil berupa nomor register, nama lengkap, berat badan, umur, diagnose terakhir, macam dan dosis obat yang digunakan, cara pemberian, komplikasi dan keadaan pasien di akhir pengobatan.
Penelitian dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : tahap pengambilan data, tahap pengolahan data, dan tahap analisis data yang dilakukan secara deskriptif evaluatif non eksperimental. Hasil analisis akan dibandingkan dengan Standar Pelayanan Medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2006 dan guideline lainnya.




Selengkapnya...

Skripsi Kebidanan

MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA UNTUK MELANJUTKAN KE D-IV BIDAN PENDIDIK
INTISARI
Tujuan Penelitian : Mengetahui minat mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta melanjutkan Diploma IV Bidan Pendidik.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 107 responden. Instrumen penelitian menggunakan angket.
Hasil : Dari 107 mahasiswa, minat mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan melanjutkan ke D-IV Bidan Pendidik diperoleh hasil kategori berminat melanjutkan pendidikan ke Diploma IV Bidan Pendidik yaitu sebanyak 10 orang (9,4%), kategori cukup berminat sebanyak 58 orang (54,2%), kategori kurang berminat 39 orang (36,4%) dan tidak ada mahasiswa yang tidak berminat melanjutkan ke D-IV Bidan Pendidik.
Kesimpulan : Sebagian besar mahasiswa Diploma III Kebidanan berminat dan cukup berminat melanjutkan pendidikan ke Diploma IV Bidan Pendidik dan terdapat beberapa mahasiswa yang kurang berminat melanjutkan Pendidikan ke Diploma IV Bidan Pendidik.
Kata Kunci : Minat, D-IV Bidan Pendidik
Kepustakaan : 19 buku (1993-2008)
Jumlah Halaman : 60 halaman, 2 halaman tabel, 3 halaman gambar




Selengkapnya...

Skripsi Hukum

Pelaksanaan Pembayaran dengan Letter of Credit dan Non Letter of Credit dalam Kegiatan Ekspor Produk Kerajinan Tangan ( handycraft) di Wilayah Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perdagangan internasional sering diidentikkan dengan kegiatan ekspor impor (exim). Kegiatan ekspor impor yang terjadi di antara negara didasari pada kenyataan bahwa mereka satu sama lain saling membutuhkan dan tidak ada satupun negara yang benar-benar mandiri. Berbicara mengenai exim berarti melibatkan dua atau lebih negara yang berbeda, maka bisa dipastikan bahwa transaksi perdagangan ini pelaksanaan pembayarannya lebih kompleks dibandingkan dengan pembayaran yang timbul dari transaksi lokal antar penduduk dalam satu negara.
Kompleksnya pelaksanaan pembayaran dalam transaksi perdagangan luar negeri (exim) cenderung disebabkan oleh faktor letak geografis yang berjauhan, adanya batas kenegaraan, perbedaan mata uang dan peraturan pemerintah yang mengatur perdagangan internasional di setiap negara. Adanya berbagai faktor tersebut tidak menjadi hambatan bagi para pelaku perdagangan internasional untuk bertransaksi.


OPTIMALISASI TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (TINJAUAN YURIDIS BERDASARKAN UNDANG -UNDANG NO 22 TAHUN 1999 DAN UNDANG - UNDANG NO 32 TAHUN 2004

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar, perubahan tersebut berarti bahwa kedaulatan tidak lagi dilaksanakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, namun dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini sudah barang tentu menimbulkan beberapa perubahan peraturan perundang-undangan di bidang politik dan pemerintahan.
Bentuk nyata dari kedaulatan rakyat adalah di antaranya Pemilu(Pemilihan umum) baik Pemilihan Lembaga Legislatif maupun Pemilihan Lembaga Eksekutif secara langsung oleh rakyat yang dilaksanakan berdasarkan undang-undang.
Berdasarkan berbagai perundang-undangan Negara Republik Indonesia, salah satunya adalah undang-undang yang mengatur Pemerintahan Daerah terutama yang mengatur Kewenangan dan Tugas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah penulis merasa tertarik untuk menelaah dan mengkajinya, karena persoalan Daerah yang menyangkut peranan Legislatif Daerah sering menjadikan objek perbincangan para ahli di bidang Otonomi Daerah.
Selengkapnya...

Skripsi Hukum Islam

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN ZAKAT MĀL OLEH PENGUSAHA KONVEKSI DI DESA TEMPURSARI, KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN KLATEN”
ABSTRAK

Zakat adalah ibadah māliyyah ijtima’iyyah yang memiliki posisi yang sangat starategis, dan menentukan, baik dilihat dari segi ajaran Islam maupun dari segi pembangunan kesejahteraan umat. Sebagai suatu ibadah pokok, zakat termasuk salah satu rukun (rukun ketiga) dari rukun Islam yang lima, sebagaimana diungkapkan dalam berbagai hadits Nabi, sehingga keberadaannya dianggap sebagai ma’lūm minad-dīn bidh-dharūrah atau diketahui secara otomatis adanya dan merupakan bagian mutlak dari keislaman seseorang. Di dalam al-Qur’an terdapat dua puluh tujuh ayat yang menyejajarkan kewajiban shalat dengan kewajiban zakat dalam berbagai bentuk kata. Di dalam al-Qur’an terdapat pula berbagai ayat yang memuji orang-orang yang secara sungguh-sungguh menunaikannya, dan sebaliknya memberikan ancaman bagi orang yang sengaja meninggalkan. Karena itu khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq bertekat memerangi orang-orang yang shalat, tetapi tidak mau mengeluarkan zakat. Ketegasan sikap ini menunjukkan bahwa perbuatan meninggalkan zakat adalah sesuatu kedurhakaan dan jika hal ini dibiarkan, maka akan memunculkan berbagai kedurhakaan dan kemaksiatan.


Banyak sekali kitab/buku fiqih zakat yang menyebutkan tentang harta yang wajib dikeluarkan zakatnya apabila sudah memenuhi persyaratan wajib zakat. Salah satu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah harta yang berasal dari usaha yang diperdagangkan. Orang Islam yang mempunyai usaha dagang wajib mengeluarkan zakatnya apapun barang yang diperdangankan (halal).
Sebagaimana di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, terdapat suatu komunitas usaha industri kecil yaitu konveksi. Usaha industri konveksi merupakan usaha yang membuat berbgai macam pakain jadi. Dari hasil usaha ini kemudian diperdagangkan oleh pemiliknya, karena setiap usaha yang diperdagangkan, mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan zakat, yaitu zakat perdangan (tijarah).
Berkaitan dengan pelaksanaan zakat, penyusun mengamati ada kekurangan yang harus dibenahi yaitu berkaitan dengan pendistribusian zakat yang menurut penyusun kontraversi dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah s.aw. dan itdak sesuai dengan keadilan sosial. Mereka dalam membagikan zakatnya masih bersifat konsumtif tradisional yaitu zakat dibagikan secara langsung kepada para mustahiq zakat, sehingga karena tidak ada pengontrolan secara baik, maka para mustahiq daam mendapat dana zakat secara berlipat-lipat. Hal ini sudah jauh dari pemerataan dan keadilan sosial.
Seedangkan waktu pendistribusian zakat mereka umunya pada bulan Ramadhan, pada hal zakat perdagangan itu harus satu tahun penuh, sedangkan kalau pada bulan Ramadhan belum sampai satu tahun, untuk itu penyusun akan mencoba melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pelaksanaan zakat māl oleh pengusaha konveksi di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Kabupaten, dalam tinjauan hukum Islam.
Sedangkan dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah field research dan sifat penelitiannya adalah deskriptif analitik. Sedangkan langkah yang digunakan dalam analisa data dengan menggunakan metode induktif dan deduktif. Induktif digunakan dalam rangka memperoleh gambaran secara detail mengenai pelaksanaan zakat māl oleh pengusaha konveksi di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten. Deduktif adalah cara berfikir yang diambil.
Berdasarkan data yang diperoleh yang bersifat umum kemudian dianalisis untuk disimpulkan pada keadaan yang lebih khusus. Digunakan dalam rangka memperoleh gambaran secara umum mengenai hukum zakat dari hasil usaha konveksi yang ada di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang pelaksanaan zakat māl oleh pengusaha konveksi di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, yang sesuai dengan hukum islam.



Selengkapnya...

Skripsi-skripsi Gizi dan Kesehatan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI OLAHRAGA DENGAN KESEGARAN KARDIORESPIRASI ATLET SEPAKBOLA PERSIBA BANTUL TAHUN 2007
INTISARI
Latar belakang : Sepakbola merupakan olahraga yang menuntut stamina yang kuat atau daya tahan tubuh yang baik sehingga diperlukan pengelolaan gizi yang khusus, termasuk kebiasaan makanan, dan pola makan sehari-hari, sehingga atlet selalu dalam keadaan status gizi dan kesegaran jasmani yang optimum. Permainan ini membutuhkan daya tahan jantung-paru yang menggambarkan kapasitas untuk melakukan aktivitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa kelelahan yang berarti. Sudah menjadi rahasia umum, rendahnya pengetahuan atlet terhadap masalah gizi kurang mendapat perhatian serius dari penyelenggaraan program pemusatan latihan nasional selama ini. Banyak atlet yang kurang disiplin mengenai makanan. Pengetahuan gizi olahraga bagi masyarakat secara umum serta atlet yang sangat penting agar kebutuhannya dapat terpenuhi dan dapat mencapai stamina dan kesegaran kardiorespirasi optimum, sehingga atlet dapat mencapai performa yang terbaik dan meraih prestasi yang membanggakan di bidang olahraga.


Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi olahraga, kesegaran kardiorespirasi, serta untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan gizi olahraga dengan kesegaran kardiorespirasi atlet sepakbola Persiba Bantul.
Rancangan penelitian : Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian adalah atlet sepakbola yang tergabung di Klub Persiba Bantul pada tahun 2007. Tingkat pengetahuan diukur dengan menggunakan kuesioner. Data kesegaran kardiorespirasi merupakan data sekunder dari Klub Persiba Bantul. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan gizi olahraga dengan kesegaran kardiorespirasi digunakan uji korelasi Pearson.
Hasil penelitian : Sebanyak 55% subyek memiliki tingkat pengetahuan gizi olahraga yang cukup dan 45% subyek memiliki tingkat pengetahuan gizi olahraga kurang. Sebanyak 30% subyek memiliki kesegaran kardiorepirasi yang tinggi dan 70% subyek memiliki kesegaran kardiorespirasi yang rendah. Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan gizi olahraga dengan kesegaran kardiorespirasi pada atlet sepakbola Persiba Bantul.
Kesimpulan : Sebagian besar atlet sepakbola Persiba Bantul memiliki tingkat pengetahuan gizi olahraga dan kesegaran kardiorespirasi yang kurang atau rendah. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan gizi olahraga dengan kesegaran kardiorespirasi pada atlet sepakbola Persiba Bantul.
Kata kunci : tingkat pengetahuan gizi olahraga – kesegaran kardiorespirasi


JUDUL
HUBUNGAN ANTARA SARAPAN PAGI DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA ANAK SEKOLAH DASAR PENDERITA GAKY DI KECAMATAN KISMANTORO KABUPATEN WONOGIRI
INTISARI

Latar Belakang: Gangguan akibat kurang yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia dan dapat berdampak terhadap perkembangan mental, perkembangan sosial, dan kecerdasan. Sarapan telah digambarkan menjadi makanan yang paling penting dalam sehari yang memberikan kontribusi intake makanan dan energi harian yang dibutuhkan. Untuk anak-anak, sarapan berhubungan dengan belajar dan performa sekolah yang lebih baik. Gangguan akibat kurang yodium (GAKY) dan tidak sarapan pagi dapat menurunkan kemampuan kognitif anak.

Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan antara sarapan pagi dengan fungsi kognitif anak yang mengalami gangguan akibat kurang yodium (GAKY)

Metode Penelitian: observasional dengan rancangan cross-sectional. Sampel adalah 173 siswa SD kelas 3 sampai 5 yang mengalami pembesaran kelenjar tiroid minimal grade 1 yang berusia 8 sampai dengan 13 tahun di daerah endemik GAKY, Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling. Pengukuran status GAKY dengan cara palpasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengukuran fungsi kognitif menggunakan test CFIT skala 2. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square.

Hasil : Berdasarkan hasil kusioner, 72% sampel biasa sarapan pagi (≥4x/minggu) dan 28% sampel yang tidak biasa sarapan pagi (<4x/minggu). 42,2% sampel mempunyai IQ diatas rata-rata (≥90) dan 57,8% sampel mempunyai IQ dibawah rata-rata (<90). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sarapan pagi dengan fungsi kognitif (p>0,05).

Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sarapan pagi dengan fungsi kognitif.

Kata Kunci : GAKY, sarapan, fungsi kognitif, anak SD


Selengkapnya...

Skripsi-sekripsi Geografi

MORFOKONSERVASI BENTANG LAHAN KARST TUBAN KABUPATEN TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Geomorfologi adalah studi tentang betuklahan dan proses-proses yang bekerja padanya serta menyelidiki kaitan antara bentuklahan dan proses-proses tersebut mengenai penyebaran keruangannya (Zuidam,1983).
Dari definisi tersebut di atas pada dasarnya geomorfologi mempunyai empat lingkup studi sebagaimana tersebut di bawah ini :
- Studi tentang bentuklahan,
- Studi mengenai proses-proses yang mempunyai kecenderungan merubah bentuklahan,
- Studi morfokronologi, dan
- Studi bentuklahan dalam hubungannya dengan penyebaran keruangan.
Obyek utama dari kajian geomorfologi adalah bentuklahan. Melihat sangat kompleknya bentanglahan yang ada dipermukaan bumi maka disederhanakan ke dalam unit-unit bentuklahan . Seperti dikemukakan oleh Verstappen (1985) bahwa ada sembilan unit bentuklahan berdasarkan genesanya. Salah satunya adalah bentuklahan asal proses solusional (karst).
Di daerah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dijumpai bentanglahan karst yang masih merupakan rangkaian dari Perbukitan Rembang. Litologi penyusun perbukitan ini terdiri dari beberapa batuan sedimen yang berumur Plestosen Atas terdiri dari batu gamping yang mempunyai pengaruh dalam topografi (Pannekoek, 1959).


PERANSERTA PETANI DALAM UPAYA PELESTARIAN HUTAN RAKYAT DI KECAMATAN PRINGKUKU KABUPATEN PACITAN
INTISARI
Upaya pelestarian hutan rakyat penting dilakukan mengingat perannya bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan. Pada kenyataannya upaya tersebut sangat memerlukan peranserta petani pemilik lahan sebagai subyek utama dalam pengelolaan hutan rakyat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara keruangan: 1) variasi pengetahuan; 2) variasi persepsi; dan 3) variasi peranserta petani; antar desa dengan status upaya pelestarian yang berbeda, yaitu lokasi program dan bukan program (swadaya) di Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. Rumah tangga petani sebagai unit analisis.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Teknik skoring, untuk membuat indeks komposit sebagai dasar penentuan tingkat pengetahuan, persepsi dan peranserta petani; uji-t, untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor pengetahuan, persepsi dan peranserta antar dua kelompok petani; korelasi Pearson, untuk mengetahui hubungan antara variabel pengetahuan, persepsi dan peranserta petani; serta analisis tabel silang dan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, persepsi dan peranserta petani di desa lokasi program mengenai upaya pelestarian hutan rakyat lebih baik daripada petani swadaya di desa bukan lokasi program, baik dalam hal
pengetahuan dan persepsi mengenai kondisi lahan sasaran, bentuk-bentuk dan manfaat upaya pelestarian, maupun keterlibatan dalam kegiatan program dan praktek-praktek pengelolaan hutan rakyat lestari. Secara umum, pengetahuan memiliki hubungan yang nyata dan positif terhadap pembentukan persepsi dan peranserta petani, demikian pula persepsi terhadap peranserta petani. Namun hasil uji korelasi jenjang di setiap desa menunjukkan bahwa pola hubungan nyata dan positif tersebut secara khusus hanya berlaku pada petani di desa swadaya, tidak di desa program. Alasannya tidak terlepas dari motivasi memperoleh keuntungan dari insentif program (bantuan bibit, pupuk dana). Faktor lain seperti kondisi sosial ekonomi petani yang memiliki hubungan nyata terhadap persepsi dan peranserta petani adalah usia, lama bertani dan pendidikan petani, meskipun ternyata pengaruhnya tidak besar. Arah hubungan yang positif hanya terjadi pada variabel pendidikan.
Kata kunci: hutan rakyat, upaya pelestarian, pengetahuan, persepsi dan peranserta petani.

Selengkapnya...

Tesis Magister Manajemen Pendidikan

MANAJEMEN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DI SMP MUHAMMADIYAH NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) kondisi profesionalisme guru, (2) pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan profesionalisme guru, (3) faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan profesionalisme guru di SMP Muhammadiyah Ngemplak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik porpusive sampling, meliputi kepala sekolah, guru, dan siswa. Data dianalisis dengan model analisis interaktif Miles dan Huberman yang dilakukan melalui reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data ditentukan dengan cara triangulasi dan diskusi dengan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi profesionalisme guru di SMP Muhammadiyah Ngemplak menunjukkan bahwa kualifikasi akademik guru yang qualified sebanyak 16 orang (61,54%), dan guru yang underqualified sebanyak 10 orang (38,46%). (2) Pelaksanaan program pengembangan profesionalisme guru SMP Muhammadiyah Ngemplak diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang meliputi: peningkatan keahlian dan keterampilan melalui studi lanjut, pelatihan, MGMP, seminar, workshop. Peningkatan pengetahuan melalui penambahan koleksi buku di perpustakaan. Pembinaan guru melalui supervisi dan penugasan dalam KBM dan kegitan di luar KBM. (3) Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan program pengembangan profesionalisme guru SMP Muhammadiyah Ngemplak antara lain: (a) terbatasnya anggaran dari sekolah, (b) minat dan motivasi dari beberapa guru untuk mengikuti program pengembangan yang masih kurang, (c) sulitnya menentukan waktu program pengembangan yang tepat. Langkah yang ditempuh oleh kepala sekolah dalam mengatasi hambatan tersebut antara lain: (a) mengajukan proposal permohonan bantuan kepada pemerintah untuk mendapatkan bantuan media pembelajaran berupa komputer, (b) memberikan motivasi kepada guru tentang pentingnya program pengembangan dan memberikan reward kepada guru yang berprestasi, (c) melaksanakan program pengembangan pada saat libur semester atau setelah proses kegiatan belajar mengajar selesai, dan (d) melakukan kerjasama dengan instansi terkait yang kompeten seperti Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dan LPMP Propinsi DIY.





Selengkapnya...

Tesis-tesis Teknik Sipil

PERILAKU PILE CAP BETON DIDUKUNG KELOMPOK TIANG
PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN PEMBEBANAN STATIS
INTISARI
Subgrade pada tanah lempung lunak mempunyai kapasitas dukung yang cukup rendah. Apabila diatasnya dibangun konstruksi rigid pavement maka disaat beban bekerja secara dinamis dan statis (kendaraan bergerak dan berhenti) konstruksi tersebut akan mudah mengalami kerusakan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui perilaku lendutan pile cap (pelat penutup) beton yang berfungsi sebagai rigid pavement didukung kelompok tiang pada tanah lempung lunak dengan pembebanan statis.
Benda uji pada penelitian ini terdiri dari dimensi pelat 3m x 1m x 0,1m dan dimensi tiang L= 1 m dengan diameter 0,1m yang dipancang pada tanah lempung sebanyak 12 buah. Media lempung ukuran 3,5 m x 1,5 m dengan kedalaman 1,5 m. Pemberian beban pada pile cap dilakukan secara statis mencapai 49 kN dengan memvariasikan letak beban dan tipe pembebanan yakni beban titik dan garis. Hasil pengujian pembebanan ini akan dibandingkan dengan hitungan metode Beam on Elastic Foundation (BoEF) dan metode Elemen Hingga (SAP 2000).
Pengujian menunjukan bahwa pile cap mampu menahan beban 49 kN dengan lendutan 2,01 mm. Letak beban yang divariasikan memberikan lendutan semakin besar dengan berpindah beban dari pusat (sentris) ke pinggir pelat (eksentris). Pemasangan tiangtiang memberikan peningkatan nilai koefisien subgrade arah vertikal (kv) dan cenderung menurun apabila terjadi penambahan beban. Penggunaan kv rata-rata akibat beban titik pada hitungan BoEF dan SAP 2000 memberikan pendekatan terhadap hasil pengamatan dengan selisih kecil dari 50 % sedangkan akibat beban garis di atas 50 %. Untuk kv PLT hitungan SAP 2000 dengan hasil pengamatan diperoleh selisih antara -84 % sampai 2 %, hitungan BoEF dengan memakai kv PLT terkoreksi selisih antara -419 % sampai -745 % dan hitungan BoEF memakai kv PLT justifikasi memberikan selisih antara -178 % sampai -353 %.
Kata kunci : Pile cap, perkuatan kelompok tiang, beban statis sentris dan eksentris, lendutan, BoEF, SAP 2000.

PERILAKU ADHESIF TIANG CERUCUK KAYU ULIN
PADA TANAH LEMPUNG LUNAK

INTISARI
Fondasi tiang merupakan salah satu jenis fondasi dalam yang sudah umum digunakan di Indonesia. Fondasi ini mampu menahan beban yang besar dan dapat menghindari penurunan yang cukup besar dibanding dengan jenis fondasi lain. Kayu dapat dipakai sebagai bahan pilihan untuk fondasi tiang dan untuk perkuatan tanah, khususnya pada lapisan tanah lempung lunak. Oleh karena itu perlu diperoleh gambaran perilaku adhesive antara kayu dan tanah.
Penelitian ini menitik beratkan pada perilaku adhesif fondasi tiang kayu pada tanah lempung lunak, dengan kondisi floating pile. Floating pile dimodelkan dalam kotak uji di laboratorium luar. Pada penelitian ini kayu yang digunakan adalah Eusideroxylon zwageri T.et B (Ulin). Model tiang dengan ukuran 5 x 5 cm2 , panjang tiang 90 cm, dan tiang yang tertanam 70 cm. Tiang dibuat dengan konfigurasi 1, 2, 4, tiang dengan jarak antar pusat tiang 3d, dan variasi waktu dari pemancangan tiang 1, 3, 7 hari. Uji beban dilakukan dengan 2 tahap. Tahap pertama, beban diberikan saat tahanan ujung dan tahanan friksi bekerja (Qu), kemudian beban diberikan saat tahanan ujung saja yang bekerja (Qb). Tahanan friksi didapat dari hasil pengurangan tahanan total terhadap tahanan ujung. Masing-masing variasi dilakukan tiga kali pengujian dan diambil reratanya.
Hasil uji beban kelompok tiang memperlihatkan, jika jumlah tiang dalam kelompoknya bertambah, maka kapasitas dukung total tiang akan meningkat, namun adhesi tiap tiang dalam tanah lempung akan menurun, dan untuk waktu pemeraman yang lebih lama dari saat pemancangan, kapasitas dukung tiang cenderung meningkat dan sampai waktu tertentu kapasitas dukung tiang cenderung akan konstan, karena adhesi sudah mencapai kondisi maksimumnya.

Kata Kunci : Floating pile, lempung lunak, adhesif

PEMANFAATAN BETON STYROFOAM RINGAN UNTUK FONDASI SUMURAN

INTISARI
Akhir-akhir ini harga material bangunan semakin melambung terutama harga semen sebagai bahan pokok suatu konstruksi bangunan (konstruksi fondasi). Di daerah tanah lunak dengan letak muka air tinggi diperlukan ukuran luasan fondasi cukup besar (fondasi telapak, pelat) atau digunakan fondasi tiang. Apabila jenis fondasi tiang, fondasi langsung (telapak) atau fondasi pelat digunakan pada bangunan ringan berakibat mahalnya biaya konstruksi. Untuk itu, dicari alternatif lain yaitu fondasi beton ringan guna mengurangi volume pemanfaatan material semen, dan menekan biaya konstruksi fondasi. Dalam penelitian ini, pemanfaatan beton ringan merupakan salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan memanfaatkan styrofoam.
Penelitian ini menitikberatkan pada pengaruh pemanfaatan beton Styrofoam ringan untuk fondasi sumuran pada tanah lempung lunak dengan dua kondisi muka air tanah yaitu di atas dasar fondasi dan di bawah dasar fondasi. Beton Styrofoam ringan dimodelkan dalam kotak uji di laboratorium, bahan yang digunakan berupa semen Portland tipe I, styrofoam dengan diameter 2-3 mm, pasir dan air, di mana komposisi air proporsional dengan campurannya. Perbandingan volume bahan dengan 6 variasi campuran berupa campuran styrofoam 100 % dan pasir 0 %, styrofoam 80 % dan pasir 20 %, styrofoam 60 % dan pasir 40 %, styrofoam 40 % dan pasir 60 %, styrofoam 20 % dan pasir 80 % serta styrofoam 0 % dan pasir 100 %.
Model fondasi dengan ukuran diameter 44 cm dan panjang 50 cm dan tertanam 45 cm. Uji beban dilakukan dengan cara memberi secara bertahap dan dicatat penurunannya. Dari hasil uji beban statis dapat dilihat bahwa dengan memanfaatkan beton styrofoam ringan untuk fondasi sumuran diperoleh nilai penurunan yang terkecil pada persentase styrofoam 100 % untuk muka air tanah di atas dasar fondasi dan pada persentase styrofoam 0 % untuk muka air tanah di bawah dasar fondasi. Kapasitas dukung ultimit yang terbesar terjadi pada kandungan styrofoam 0 % baik untuk muka air tanah di atas dasar fondasi maupun muka air tanah di bawah dasar fondasi.
Kata kunci : Beton styrofoam ringan, lempung lunak, muka air tanah.
Selengkapnya...

Tesis-tesis Teknik Mesin

DISTRIBUSI TEKANAN DAN UNJUK KERJA AEROFOIL EKOR PESAWAT TERBANG TIPE V PADA ANGKA REYNOLDS RENDAH

INTISARI
Ekor pesawat terbang tipe V adalah hasil penggabungan bagian horisontal dan vertikal ekor dengan membentuk sudut dihedral. Tipe ini mempunyai bentuk dan kontrol lebih sederhana, tapi menghasilkan gaya angkat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perubahan distribusi tekanan antar-muka dan unjuk kerja aerofoil akibat pengaruh sudut dihedral. Aerofoil NACA 0012 dengan variasi sudut dihedral 450, 600, dan 750 diuji dalam terowongan angin pada berbagai sudut serang dan kecepatan aliran udara. Untuk mendapatkan unjuk kerja aerofoil, sebagai perbandingan gaya angkat dan gaya hambat, dilakukan pengukuran dengan timbangan digital. Visualisasi dilakukan menggunakan smoke generator. Hasil penelitian menunjukkan perubahan karakteristik distribusi tekanan akibat interferensi. Pada sudut dihedral 450, koefisien gaya angkat maksimal adalah 0,45, dan perbandingan koefisien gaya angkat dan gaya hambat maksimal 8,5 adalah terbesar dibandingkan sudut lain. Hal ini juga diperlihatkan di grafik koefisien tekanan yang merupakan luasan paling besar. Penurunan gaya angkat terjadi pada sudut serang 120-160. Hasil visualisasi mendukung percobaan yang dilakukan bahwa terjadi interferensi antar-muka aerofoil pada pangkal sayap dan tumbuhnya vortex pada ujung sayap.
Kata kunci : sudut dihedral, aerofoil, low speed wind-tunnel.




Selengkapnya...

Tesis-Tesis MIPA

OPERATOR INTEGRAL HARDY YANG BEKERJA PADA RUANG FUNGSI BANACH

INTISARI

Selain memuat sifat-sifat pemetaan, seperti : keterbatasan (boundedness), kekompakan (compactness) operator integral Hardy (Hardy type integral operator) yang berkerja pada ruang fungsi Banach (Banach function space), tulisan ini juga memuat estimasi ukuran ketidakkompakan operator tersebut. Operator integral Hardy yang dibicarakan di dalam tulisan ini dilengkapi kernel Onairov (Onairov’s kernel), sedangkan ruang fungsi Banach dimana operator itu berkerja memenuhi syarat - Berezhnoi ( -Berezhnoi condition). Hasil penelitian pertama berupa syarat cukup dan syarat perlu agar operator integral Hardy terbatas. Berangkat dari hasil tersebut, diberikan syarat cukup dan perlu agar operator tersebut kompak dan juga diberikan estimasi ukuran ketidakkompakan operator integral Hardy.


EVALUASI METODE PERAMALAN (FORECASTING) PERMINTAAN PASAR
di PT. BERLICO MULIA FARMA YOGYAKARTA

INTISARI

Seiring perkembangan globalisasi, pasar menjadi sangat kompleks, dinamis, dan sulit diprediksi. Oleh karena itu industri farmasi perlu melakukan suatu bentuk perencanaan strategis yang direpresentatifkan melalui bentuk peramalan, karena perencanaan yang baik didasarkan atas peramalan yang baik. Adanya fluktuasi permintaan pasar yang tidak mampu diprediksi oleh PT. Berlico Mulia Farma menyebabkan banyaknya permintaan yang tidak dapat terpenuhi dan pending demand. Kondisi ini mempelopori PT. Berlico Mulia Farma untuk mengevaluasi metode peramalan permintaanya. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan evaluasi metode peramalan permintaan pasar PT. Berlico Mulia Farma yaitu Focus Forecasting dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian
metode ini terhadap kondisi pasar di PT. Berlico Mulia Farma dan mendapatkan metode peramalan yang lebih baik.
Evaluasi dilakukan pada produk pareto solida yang termasuk kategori promoting product dan specialities product PT. Berlico Mulia Farma yang meliputi : Licokalk, Licobion, dan Licoprox. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan metode Focus Forecasting terhadap metode pembanding, yaitu penghalusan eksponensial, proyeksi tren dan time series decomposition. Proses
analisis data yang digunakan adalah berdasarkan nilai MAD (Mean Absolute Deviation) yang terkecil dengan alat bantu POM for Windows. Nilai MAD terkecil menunjukkan nilai kesalahan peramalan yang kecil. Pemilihan metode peramalan terbaik didasarkan pada metode yang mempunyai nilai kesalahan peramalan yang terkecil.
Hasil evaluasi metode peramalan menunjukkan metode Focus Forecasting sudah tidak sesuai dengan kondisi PT. Berlico Mulia Farma. Hal ini direpresentatifkan dari nilai MAD Focus Forecasting yang paling besar disbanding metode lainnya, yaitu untuk Licokalk, Licobion, Licoprox : 7144.73, 3446.53, 3226.56. Sedangkan nilai MAD terkecil didapatkan menggunakan metode time series decomposition, yaitu untuk Licokalk, Licobion, Licoprox : 1235.39, 1006.84, 1373.93, maka dapat disimpulkan bahwa metode time series decomposition merupakan metode peramalan yang lebih baik dan sesuai untuk digunakan di PT. Berlico Mulia Farma. Hal ini disebabkan metode tersebut memiliki nilai kesalahan peramalan yang relatif kecil.
Kata kunci : peramalan, metode peramalan, Focus Forecasting.
Selengkapnya...