BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geomorfologi adalah studi tentang betuklahan dan proses-proses yang bekerja padanya serta menyelidiki kaitan antara bentuklahan dan proses-proses tersebut mengenai penyebaran keruangannya (Zuidam,1983).
Dari definisi tersebut di atas pada dasarnya geomorfologi mempunyai empat lingkup studi sebagaimana tersebut di bawah ini :
- Studi tentang bentuklahan,
- Studi mengenai proses-proses yang mempunyai kecenderungan merubah bentuklahan,
- Studi morfokronologi, dan
- Studi bentuklahan dalam hubungannya dengan penyebaran keruangan.
Di daerah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dijumpai bentanglahan karst yang masih merupakan rangkaian dari Perbukitan Rembang. Litologi penyusun perbukitan ini terdiri dari beberapa batuan sedimen yang berumur Plestosen Atas terdiri dari batu gamping yang mempunyai pengaruh dalam topografi (Pannekoek, 1959).
Selama ini masih belum ada yang meneliti mengenai morfokonservasi bentanglahan karst, untuk itu menarik untuk diteliti. Daerah Karst Tuban memiliki beberapa kekhasan, kekhasan tersebut dapat diterangkan seperti berikut.
Seperti disebutkan di atas bahwa perbukitan karst di Tuban merupakan rangkaian dari Perbukitan Rembang. Morfologi karst ini berketinggian antara 50 – 400 m di atas muka laut, dicirikan oleh perbukitan kasar dan terjal, dolina, gua-gua dan sungai bawah tanah. Satuan ini menempati bagian terbesar. Daerah Perbukitan Rembang terdiri dari sejumlah igir yang berarah kurang lebih timur-barat, puncak yang datar dari igir-igir ini terdapat di tuban yang terdiri dari batuan kapur karang. Pannekoek (1939) menjelaskan bahwa tipe topografi yang khusus di bukit Rembang yaitu alur-alur sungai belum dapat memotong lipatan batuan kapur “carapace”. Dalam hal lain di sana terdapat suatu dataran miring dari batuan gamping (plato) dengan memiliki karst topografi, kerucut-kerucut kubah karst, lembah kering, goa-goa, dan lain-lain.
Next............
0 comments
Posting Komentar
Komentar Pembaca